Plafon dalam desain interior. Material dan desainnya

astudioarchitect.com Ada beberapa pertanyaan yang diberikan pada saya oleh mbak Inggrid dari Koran Seputar Indonesia (Sindo) beberapa waktu lalu, mungkin sekitar awal Agustus 2009, dan artikel tentang plafon ini juga sudah dimuat di Koran Sindo beberapa waktu lalu. Pertanyaan seputar plafon untuk rumah, bagaimana plafon yang baik, macam-macam bahan untuk plafon, dan sebagainya. Pertanyaan: 1. bisa disebutkan apa saja fungsi dari plafon? Fungsi plafon terutama untuk membatasi antara ruang atap dan ruang yang kita gunakan sehari-hari dibawahnya. Plafon juga berfungsi menutupi berbagai "kekacauan" dibawah atap seperti simpang siurnya konstruksi dan penutup atap, kabel-kabel, pipa mechanical dan electrical, dan sebagainya. Plafon juga berfungsi menjadi penahan panas dari atap agar tidak jatuh langsung di ruang bawahnya. Belakangan, plafon juga berfungsi menambah unsur keindahan dalam ruangan, karena bisa dibuat dengan berbagai model plafon.


2. apakah terdapat ketentuan dalam pemasangan plafon untuk sebuah rumah?

Ketentuan utama, tentunya faktor keselamatan penghuni, dimana plafon harus dibuat dengan mempertimbangkan unsur material dan konstruksi yang memadai, dalam arti kuat, tidak mudah roboh.

3. bisa disebutkan ragam jenis atau desain-desain dari plafon untuk sebuah rumah? dan desain mana yang lebih banyak dipakai, mengapa?

Pada dasarnya plafon dengan material seperti gypsum bisa dibentuk dengan berbagai macam desain, yang paling populer adalah drop ceiling, yaitu perbedaan ketinggian plafon, seperti bagian pinggir lebih rendah levelnya, model bertumpuk-tumpuk, dan sebagainya.

4. bahan apa saja yang bisa digunakan untuk plafon?

Material yang bisa digunakan antara lain material asbes, tripleks, gymsum board, dan cement board. Material asbes tidak disarankan lagi digunakan karena sifat bahan yang karsinogenik (bisa menimbulkan kangker). Tripleks mudah didapatkan, namun sifatnya yang mudah terbakar juga harus menjadi pertimbangan. Material yang aman digunakan adalah plafon gypsum dan papan semen (GRC board).

Orang-orang jaman dahulu juga sering menggunakan anyaman bambu untuk penutup plafon. Jaman sekarang, material yang lebih bervariasi juga ada, seperti bahan fiber glass.

Untuk rangka, bila memakai material asbes atau kayu sebagai penutup, kita bisa menggunakan rangka kayu. Bila menggunakan penutup gypsum atau cement board, kita bisa menggunakan rangka alumunium.

5. apakah ada pemilihan warna tertentu untuk memasang plafon? (misal warna plafon terang, cocok untuk ruangan sempit)

Betul, plafon yang baik tentunya harus dibuat dengan desain yang memadai dan sesuai untuk sebuah ruangan, misalnya dibuat tidak dengan standar plafon yang datar datar saja, kita juga bisa membuat plafon model drop ceiling, dengan bentuk desain yang bermacam macam. Misalnya bagian pinggir plafon dibuat turun sedikit, dbahkan dibuat seperti relief, juga memungkinkan sehingga membentuk desain tertentu seperti kesan lingkaran melayang, kotak melayang, dan sebagainya.

Warna cat plafon juga bisa mempengaruhi kesan ruangan yang dimaksud. Cat plafon bisa mempengaruhi kesan ruangan, menjadi terkesan makin pendek, atau makin tinggi. Plafon dengan warna gelap cenderung menjadikan ruangan terlihat makin pendek, sedangkan plafon warna terang akan menjadikan ruangan terlihat makin tinggi.

Warna yang digunakan, sebaiknya disesuaikan dengan warna tembok dan cat lainnya. Biasanya warna paling 'aman' untuk digunakan adalah warna-warna natural seperti krem dan putih. Untuk suasana tertentu seperti suasana kafe yang gelap dan intim, kita bisa menggunakan warna hitam atau warna gelap lainnya digabungkan dengan pencahayaan yang menarik.

6. apakah benar, pemilihan bahan plafon papan semen lebih bagus dari bahan lainnya?

Plafon bahan GRC board atau papan semen memang cukup baik kualitasnya, kuat karena berbahan dasar semen yang kuat berdasarkan standar konstruksi seperti SNI. Namun bahan gypsum lebih populer untuk dibentuk dengan berbagai macam desain. Kayu/ tripleks juga bisa menimbulkan suasana yang lebih alami. Pendeknya, masing2 bahan memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

7. apakah setiap pemasangan plafon hanya berfungsi sebagai pemanis ruangan saja?

Tidak, plafon tidak hanya berfungsi mempermanis ruangan. Kembali lagi pada fungsi plafon sebagai pembatas antara ruang atap dan ruang kita hidup dibawahnya. Plafon biasanya dapat menutupi ruang dibawah atap, karena semrawut akibat terlihatnya rangka atap seperti rangka baja ringan. Namun bila ingin mengekspos konstruksi atap, misalnya, juga tidak masalah.

8. berikan beberapa tips dalam pemasangan plafon di dalam rumah?

Gunakan jenis material yang sesuai budget, dan bila ada dana lebih, bentuk plafon bisa dibuat sedemikian rupa sehingga menunjang desain interior. Sesuaikan bentuk plafon dengan tema ruangan Anda, misalnya bila menggunakan gaya klasik atau Mediterania, sangat sesuai menggunakan permainan lis plafon karena dapat memperindah ruangan. Bentuk bentuk geometris dalam desain plafon juga menambah estetika ruangan dengan tema gaya minimalis.

Plafon dengan desain yang bermacam-macam juga bisa digabungkan dengan unsur pencahayaan yang menarik pula. Kita bisa menanamkan lampu didalam gypsum sehingga terkesan ada cahaya keluar dari plafon membentuk estetika desain interior yang menarik dan atraktif. Jenis pencahayaan yang 'keluar' dari plafon juga bisa menggunakan lampu spotlight, lampu tersembunyi (hidden), atau general lighting.


________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Plafon dalam desain interior. Material dan desainnya Share on...

0 comments on Plafon dalam desain interior. Material dan desainnya :

Post a Comment and Don't Spam!