astudioarchitect-com

Desain rumah modern Bapak Ichwan


astudioarchitect.com Desain rumah Bapak Ichwan kami desain sekitar akhir tahun 2009, merupakan desain rumah dua lantai dengan konsep desain denah awal dari klien sendiri. Desain dibuat sedemikian rupa sehingga merupakan denah yang diinginkan untuk disempurnakan di studio kami. Terdapat beberapa alternatif desain pada awalnya dan terus kami kembangkan sehingga mencapai desain rumah yang diinginkan. 


Gambar diatas adalah desain yang kami proposalkan merupakan desain dengan gaya tropis modern. Kisi-kisi dimaksudkan untuk memberikan pembayangan lebih agar area balkon lebih sejuk, sedangkan penggunaan material ekspos diharapkan memberikan kesan alami pada keseluruhan tampilan. 

Gambar diatas adalah desain rumah yang disetujui untuk dibangun. 

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2011 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Ruang Duduk Pilihan



astudioarchitect.com Ruang duduk biasanya menjadi sudut paling inspiratif dalam rumah untuk digunakan membaca buku, menikmati kudapan serta kegiatan santai lainnya. Inspirasi adalah sesuatu yang kita butuhkan apalagi saat mendesain, terutama untuk ruang-ruang yang diharapkan menjadi salah satu ruang paling unik, misalnya ruang duduk. Imelda Akmal menuliskan buku inspiratif 'Ruang Duduk Pilihan' yang seperti buku-buku Imelda lainnya; mengetengahkan contoh ruang duduk berbagai suasana yang modern untuk Anda pertimbangkan dalam desain hunian Anda. 






Disclaimer:
Preview buku ini disediakan oleh Google Books. Tujuan display dalam blog ini adalah membantu penulis dan penerbit memasarkan bukunya. Astudio tidak men-scan ataupun membuat file derivatif dari buku yang bersangkutan.

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2011 astudio Indonesia.
All rights reserved.

6 Tanya Jawab tentang Pergola untuk Rumah Tinggal


astudioarchitect.com Pergola merupakan bagian rumah atau berdiri sendiri, yang biasanya berfungsi sebagai peneduh dengan ditumbuhi tanaman rambatan. Pergola biasa dibuat sebagai pelengkap dan pelindung dari panas matahari dengan menggunakan tanaman rambat untuk mengurangi panas. Perbedaan dengan kanopi terletak pada ide dasarnya bahwa pergola merupakan atap tanaman rambat yang saat ini sudah agak bergeser pengertiannya menjadi semacam pelindung dari sinar matahari baik dengan tanaman rambat ataupun tidak. Artikel ini merupakan hasil wawancara reporter tabloid NOVA dengan Probo Hindarto, astudio, dimuat di tabloid NOVA edisi 16 Januari 2012.


1. Apa yang dimaksud dengan pergola? Apa bedanya dengan kanopi?
Pergola merupakan bagian rumah atau berdiri sendiri, yang biasanya berfungsi sebagai peneduh dengan ditumbuhi tanaman rambatan. Pergola biasa dibuat sebagai pelengkap dan pelindung dari panas matahari dengan menggunakan tanaman rambat untuk mengurangi panas. Perbedaan dengan kanopi terletak pada ide dasarnya bahwa pergola merupakan atap tanaman rambat yang saat ini sudah agak bergeser pengertiannya menjadi semacam pelindung dari sinar matahari baik dengan tanaman rambat ataupun tidak. Pergola seringkali merupakan pelindung dari panas matahari namun tidak dari hujan, karena tidak memiliki penutup atap. Kanopi merupakan bagian bangunan yang menempel atau berdiri sendiri, biasanya tanpa lantai, dan berfungsi untuk melindungi dari panas dan hujan. Kanopi selalu merupakan pelindung dari panas dan hujan. Namun saat ini, pergola seringkali dipakai untuk menyebut salah satu jenis kanopi, biasanya merupakan atap dengan kisi-kisi kayu atau besi dan tanaman rambat, tak jarang juga memakai atap polycarbonate.

2. Apa fungsi utama pergola? Seberapa penting fungsi pergola mendukungbangunan rumah secara keseluruhan?
Fungsi utama pergola adalah memberikan bayangan yang teduh di area rumah atau bangunan, tujuannya adalah untuk meneduhkan area berjalan atau area duduk outdoor. Pergola memberikan kesan alami karena material yang digunakan biasanya dari kayu, meskipun dibuat dari metal atau beton, pergola tetap memberikan kesan alami berkat tanaman rambat dan setidaknya kisi-kisi pembayangan yang menahan sinar matahari. Pergola bukan merupakan bagian penting dari rumah, namun merupakan bagian tambahan yang bisa menambah estetika dan kekayaan suasana ruang disekitar rumah.

3. Bagaimana dengan pemilihan desain, dihubungkan dengan konsep rumah?
Pergola sangat sesuai digunakan di Indonesia karena iklim negeri kita yang tropis dengan musim kemaraunya yang panas, sehingga sangat mehyenangkan bila memiliki pergola sebagai bagian dari rumah. Desain pergola terutama adalah merupakan struktur yang dibuat dari kayu, logam atau beton dengan bagian yang bisa dirambati tanaman rambat. Pergola sesuai untuk area rumah yang berhubungan dengan ruang luar seperti perpanjangan teras depan, samping dan belakang, maupun pergola yang berdiri sendiri memayungi area duduk luar. Desain dari material kayu biasanya digemari karena bisa disesuaikan dengan kayu kayu kusen pintu jendela rumah. Pergola bisa melengkapi rumah dengan elemen estetis yang memperkuat kesan rumah tropis yang sejuk dan rindang.



4. Material apa saja yang bisa digunakan untuk membuat pergola? Apakelebihan dan kekurangan masing-masing matrial tersebut?
Pergola bisa dibuat dari struktur kayu, logam atau beton. Bila dibuat dari kayu biasanya merupakan pergola model tropis yang terlihat lebih alami daripada dibuat dari logam atau beton. Pada dasarnya material baik kayu, logam atau beton dibentuk sedemikian rupa untuk memebrikan perlindungan transparan semacam atap, namun tidak tertutup dengan harapan sinar matahari masih bisa menembus disela selanya. Pergola bisa dibuat juga dengan kombinasi berbagai bahan, misalnya untuk kolom-kolom menggunakan beton, rangka kisi kisi bagian atasnya menggunakan kayu, serta ditambahkan kawat ram untuk rambatan tanaman. Material kayu memiliki kelebihan terlihat alami, namun kekurangannya adlaah harus memilih jenis kayu yang tahan cuaca seperti jati, merbau, ulin dan sebagainya sehingga tidak cepat lapuk mengingat pergola berada diluar ruangan dan terkena panas dan hujan. Material logam seperti besi hollow, stainless steel memiliki kekuatan berupa kesan ramping sehingga tidak perlu terlihat terlalu besar, namun material logam harus dipilih dari yang tahan cuaca, setidaknya diberi finishing cat dan pelapis yang tahan cuaca. Material beton biasanya dipakai sebagai kolom-kolom yang bisa memberi kesan kokoh serta kesan ruang yang lebih kuat, namun kadang terlihat lebih membosankan dan biasa saja. Material lain seperti batu tempel, palimanan, batu candi bisa ditambahkan untuk kesan estetika yang lebih kuat pada dinding beton atau tembok pergola.

5. Umumnya, dimana sih posisi pergola? Apakah selalu ada di bagian depanrumah?
Pergola bisa berada disemua bagian rumah yang berupa taman, baik didepan, disamping, ata dibelakang. Pergola juga bisa berada di lantai atas, misalnya sebagai perpanjangan teras/balkon atas, sebagai tempat duduk duduk di dak atas.

6. Aksesori atau elemen apa yang kerap "ditempelkan" pada sebuah pergola?Apakah tanaman rambat termasuk salah satunya?
 Elemen yang banyak ditambahkan adalah lampu tempel yang menempel pada dinding kolom pergola. Demikian juga dengan batu tempel bila disebut elemen hias, adanya kolam ikan disekitar pergola bisa memperkuat kesan asrinya. Tanaman rambat pada dasarnya bukan merupakan aksesori, namun menurut sejarahnya justru merupakan bagian utama dimana pergola sebenarnya hanya bangunan yang dipakai untuk rambatan tanaman, jadi tanaman rambat seyogyanya harus selalu ada di pergola.



Dalam Artikel versi web NOVA oleh Hasto Prianggoro:

 Tanaman rambat pada dasarnya adalah elemen utama dari sebuah pergola. Ia bukan merupakan aksesori, karena menurut sejarahnya justru merupakan bagian utama di mana pergola sebenarnya hanya bangunan yang dipakai untuk rambatan tanaman. Jadi, tanaman rambat “harus” selalu ada di pergola.Selain tanaman rambat sebagai elemen utama, aksesori atau elemen apa yang kerap “ditempelkan” pada sebuah pergola? Menurut Probo, ada beberapa elemen yang banyak ditambahkan pada pergola. Beberapa di antaranya adalah lampu tempel yang menempel pada dinding kolom pergola. Elemen atau aksesori lain misalnya batu tempel (disebut elemen hias), atau kolam ikan di sekitar pergola yang bisa memperkuat kesan asri pergola tersebut.

 Rambat Lebih Tepat




Tanaman apa yang pas sebagai elemen pergola? Sebaiknya pilih tanaman tahunan yang rajin berbunga dan berbuah tanpa harus mengganti dengan tanaman baru. Sifat tanaman sebaiknya selalu hijau (evergreen), yakni daun tidak rontok pada waktu-waktu tertentu. Tanaman juga harus memiliki nilai estetika tinggi. Itulah sebabnya, dipilih tanaman dari jenis perdu dengan bantuan perambatan, seperti bugenvil dan alamanda, atau tanaman merambat sendiri, seperti passiflora, anggur, stefanot dan sebagainya.

Setelah memilih jenis tanaman, sediakan pot-pot ukuran besar untuk menanamnya. Pot biasanya diletakkan di bagian belakang, dan posisinya berada di luar pergola. Media tanamnya berupa campuran tanah subur, pupuk kandang, dan pasir (1:1:1). Jika pertumbuhan tanaman perdu makin subur, sebaiknya dibantu dengan mengikatkan tanaman ke tiang. Usai menanam, jangan lupa untuk melakukan perawatan sebaik-baiknya.Pemupukan sekurang-kurangnya dilakukan tiga bulan sekali. Bisa memakai pupuk NPK maupun pupuk daun. Pemangkasan juga perlu. Tujuannya, di samping mengurangi beban pergola, juga menambah estetika. Tak ketinggalan, rajin-rajinlah memberantas hama, bila perlu semprot dengan pestisida.

NOVA edisi 16 Januari 2012


 ________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2011 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Desain kafe gaya kolonial




astudioarchitect.com Desain kafe ini merupakan desain renovasi untuk sebuah bangunan tua di kota Batu Malang, yang mengambil banyak kosakata arsitektural dari arsitektur kolonial Belanda. Bangunan lama sebenarnya bukan berasal dari bangunan jaman penjajahan Belanda, melainkan bangunan tahun 50an dimana teknisi bangunan masih mengadaptasi dengan baik teknik bangunan jaman penjajahan Belanda. Desain kafe dimaksudkan untuk membawa atmosfer arsitektur kolonial yang diperkuat dengan berbagai aspek estetikanya. 


________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2012 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Desain Restoran Kosuka





astudioarchitect.com Desain Restoran Kosuka merupakan desain restoran masakan Jawa Timur yang membawa beberapa karakter arsitektur yaitu Jawa dan Sulawesi. Didesain oleh Probo Hindarto di astudioarchitect.com. Karakter Sulawesi ditunjukkan oleh bentuk atap yang mengadaptasi bentuk atap tradisional, sedangkan karakter Jawa ditunjukkan oleh ornamentasi batik dalam detailnya. Karakter 'Nusantara' diperoleh melalui pemilihan material yang kuat dengan karakter lokal seperti tekstur kayu (dari material cladding), batu alam dalam detail pedestrian serta dinding. Penataan ruang dalam terdiri dari empat bagian utama yaitu ruang makan utama, ruang-ruang makan VIP, area dapur dan area toilet. Dari berbagai sudut diupayakan untuk memperoleh kesan artistik dari kosakata arsitektur tradisional yang didesain dalam framework modern. 



________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2011 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Pemasangan Genteng Beton diatas Struktur Baja Ringan



astudioarchitect.com Dalam sistem pembangunan dengan konstruksi konvensional, menggunakan atap baja ringan, setelah proses pemasangan rangka atap selesai, maka kita bisa melanjutkan dengan memasang genteng penutup atap diatas struktur tersebut. Sehubungan dalam contoh ini bangunan menggunakan sistem atap baja ringan, maka sistem ini perbedaan dengan sistem rangka kayu adalah bagian yang menahan genteng beton adalah baja ringan menggantikan fungsi kayu reng. 




Setelah tahap pemasangan rangka atap baja ringan, maka langkah selanjutnya adalah memasang genteng beton. Terdapat beberapa jenis genteng yang bisa digunakan, dalam hal ini sangat tergantung dari kemampuan membangun atau perjanjian awal dengan kontraktor, dalam contoh ini diperlihatkan konstruksi baja ringan dengan genteng beton.

Konstruksi ini dibuat agar struktur mampu menopang genteng beton seperti konstruksi kayu pada umumnya, hanya perbedaan dengan konstruksi kayu adalah konstruksi baja ringan lebih rumit perhitungannya sehingga tidak boleh terdapat salah perhitungan, serta terdapat sistem penyaluran gaya yang berbeda dengan konstruksi kayu.



Dalam foto diatas konstruksi baja ringan memiliki bentang cukup lebar dengan ukuran mencapai bentang 10 meter. Kadangkala dalam konstruksi ini dibutuhkan tambahan kolom penyangga seperti dalam foto diatas terdapat balok melintang yang khusus untuk menopang struktur baja ringan sehingga struktur ditopang di bagian tengah. Konsultasikan dengan kontraktor baja ringan Anda untuk mempersiapkan struktur tambahan bila dibutuhkan. 


Atas: Kondisi lantai 1 bila dibuat dak beton untuk lantai 2. Pada ruang seperti ini langkah selanjutnya adalah finishing, menurut sistem konstruksi yang konvensional. 


________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2011 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Arsitektur kontekstual dan faktor penentu kebijakan

SELAMAT TAHUN BARU 2012!

astudioarchitect.com Konteks merupakan batasan yang berkaitan erat dengan lokasi sebuah obyek arsitektural, karena arsitektur bisa didesain sesuai atau tidak dengan konteks. Konteks penting karena pengguna rancangan adalah mereka yang terelasikan oleh konteks arsitektural. Konteks arsitektural bisa berarti sejarah, lokasi, arkeologi maupun ekologi disekitar lokasi arsitektur. Konteks mendefinisikan hubungan antara arsitektur dan lokasi serta waktu.  Baik disadari ataupun tidak, arsitektur memiliki hubungan dengan keseluruhan lingkungannya serta selalu memberikan dampak. Arsitektur menjadi penting menyangkut seberapa jauh perancang mengerti tentang hubungan arsitektur dan lingkungannya, untuk mengerti konteks adalah langkah awal dari sebuah desain.




Merupakan suatu konsensus bahwa arsitektur sebaiknya berdampak positif bagi lingkungannya, menaikkan nilai lingkungan melalui keberadaan arsitektur. Terdapat beberapa prioritas yang sebaiknya diperhatikan saat mendesain arsitektur berdasarkan konteks:

Memperkuat komunitas lokal
untuk meyakinkan bahwa pengembangan bangunan yang direncanakan akan memperkuat dan bukan memperlemah komunitas lokal serta mendukung proyek yang sukses bagi perancang, pemilik maupun masyarakat dan lingkungan. Arsitektur tidak bisa berdiri sendiri seperti sebuah tiang yang angkuh dan tidak berdaya guna, sebaiknya arsitektur sedapat mungkin memiliki fungsi meningkatkan komunitas lokal, yang berarti manusia dalam lingkungan tersebut.

Apabila dapat mewujudkan arsitektur kontekstual yang memperhatikan lokalitas serta partisipasi masyarakat, akan menjadi arsitektur yang berguna bagi lebih banyak orang dan lingkungannya.

Menciptakan arsitektur yang berkarakter
mendapatkan inspirasi dari arsitektur lokal bisa membawa kita kepada arsitektur yang 'berkarakter lokal', mungkin sebuah pilihan yang bisa diambil bila dibandingkan jenis arsitektur non kontekstual yang sifatnya 'internasional' dan 'bisa ditempatkan dimana saja'. Karakter lokal bisa didapatkan dari tradisi, nilai lokal, kontemplasi tempat ataupun material lokal, yang pada akhirnya mendapatkan karakter yang bisa dihubungkan dengan lingkungan. Dewasa ini metode perancangan yang diajarkan melalui dunia akademis masuk melalui tunnel 'modern' yang minim nilai-nilai lokal, namun disaat yang sama arsitek dapat mengadaptasi konteks 'lokal' dalam karakter arsitektural.

Memperhatikan potensi dalam site
dengan mengenal konteks lahan, maka arsitek dapat menggali potensi dalam lahan yang berupa topografi, view, drainase, energi matahari dan angin, air, dan sebagainya untuk memperoleh arsitektur yang berkelanjutan.

Integrasi dengan infrastruktur dalam lingkungan
Menemukan integrasi dengan lingkungan menggunakan material, bentuk dan elemen landskap yang memperhatikan lokalitas, jalan-jalan tembusan dan jalan setapak, jalan raya dan jalan kampung yang berkaitan dengan lokasi dan struktur arsitektur. Dengan memperhatikan lebih detail bagaimana pencapaian ke arah site, kemudian memperkirakan ulang saat bangunan sudah terbangun agar selaras dengan infrastruktur yang ada.

Memperhatikan faktor ekonomi
Sebuah bangunan dengan arsitekturnya seharusnya direncanakan dengan memperhatikan aspek ekonomi sehingga dapat terbangun dan memenuhi persyaratan pembangunan. Namun dalam memperhatikan faktor ekonomi seyogyanya tidak melupakan faktor estetika dalam perancangannya.

Memiliki sebuah Visi
Visi yang diemban rancangan arsitektur berfokus pada aspirasi komunitas, serta menyediakan tujuan jangka panjang yang mengandung strategi masa depan.



Dalam mendesain arsitektur dengan konteks, sebaiknya desain yang dihasilkan bisa merangsang tumbuhnya lingkungan yang lebih baik, dimana akan membutuhkan apresiasi terhadap kebiasaan hidup masyarakat lokal yang ditingkatkan. Komunitas masyarakat dalam skala lokal selalu memiliki cara pandang tertentu berkaitan dengan tradisi apabila masih dipegang teguh ataupun sebagian. Pada masyarakat yang lebih modern tradisi lokal kurang diperhatikan karena mengadopsi nilai-nilai yang lebih universal.

Gambaran akan arsitektur lokal biasanya muncul dari tradisi dan cara membangun vernakular, dimana terdapat bahasa tertentu untuk arsitektur lokal ini yang bisa diadaptasi baik sebagai pelengkap ataupun keseluruhan konsep arsitektur yang kontekstual. Arsitektur bisa didesain untuk melengkapi tradisi lokal yang ada sehingga dapat melengkapi identitas budaya lokal. Namun terkadang arsitektur tradisional bisa juga diteruskan dengan mengangkat unsur lokal seperti material dan cara membangun, bisa juga unsur lainnya seperti hierarki, bentukan, dan nilai filsafatnya. Kesemuanya masih bisa dikatakan sebagai 'konteks lokal' apabila masih memiliki karakter tertentu yang diteruskan meskipun merupakan 're-imaging'.

Masyarakat sebaiknya dilibatkan dalam penentuan kebijakan untuk menentukan desain arsitektur terutama bagi bangunan publik / pemerintahan / konservasi cagar budaya.

Terlebih bagi arsitektur yang melayani banyak orang seperti gedung pemerintahan, nilai lokal adalah kebanggaan yang sebaiknya dan setidaknya menjadi sebuah tolak ukur akan penghargaan terhadap budaya lokalnya sendiri. Masyarakat perlu dimintai pertimbangan dalam keputusan desain agar dapat lebih aspiratif, antara lain dengan cara mengumpulkan pendapat menjadi sebuah saran bagi desain arsitektur yang akan dibuat.

Tabel Penentuan Kebijakan 
Dalam menentukan kebijakan akan bangunan terutama bangunan publik, sebaiknya diperhatikan beberapa subyek berikut:

Area subyek:              Pertimbangan:
Profil komunitas          - Pemilik Proyek
                                  - Pandangan lokal, aspirasi
                                  - Struktur organisasi
                                  - data statistik
                                  - karakter budaya
                                  - faktor keamanan

Kebijakan lokal          - Desain
                                  - pandangan strategis
                                  - Rencana Tata Guna Lahan (RTH)
                                  - Rencana transportasi
                                  - Peraturan Daerah
                                  - Peraturan dalam lahan

Konservasi                 - Area konservasi
                                  - bangunan konservasi
                                  - monumen / peninggalan
                                  - Arkeologi
                                  - situs menarik
                                  - obyek alam/ ekologis
                                  - flora dan fauna yang dilindungi
                                  - area konservasi, cagar alam

kebijakan dan             - Petunjuk perencanaan
inisiatif lain                     * framework pengembangan
                                     * Petunjuk mendesain
                                     * peraturan penggunaan lahan
                                  - Peraturan Pemda yang relevan
                                  - Peraturan untuk swasta lain
                                  - inisiatif lokal


Melihat banyaknya unsur yang mungkin terlibat dalam penentuan kebijakan menyangkut arsitektur yang kontekstual, bisa kita pahami bahwa merupakan kebutuhan untuk memiliki sebuah identitas lokal bahkan dalam skala terkecilnya, terkecuali bagi bangunan-bangunan yang diharapkan menjadi non konvensional dengan tujuan prestise, identitas lokal sebaiknya ditunjukkan untuk memberi ciri khas akan 'akar' suatu tempat yang kuat. Dengan memperhatikan bahwa perubahan sangat mungkin ada, maka konteks lokalitas akan merujuk pada unsur-unsur arsitektur maupun nilai-nilai yang dapat dipertahankan pada bangunan lama dan bangunan baru.


                                                       

________________________________________________
by Probo Hindarto,
dirangkum dari berbagai sumber
© Copyright 2011 astudio Indonesia.
All rights reserved.