Ekspresi dan emosi dalam desain rumah dan interior

Sebagai bagian dari seni, arsitektur memiliki ekspresi emosi, misalnya sebuah ruangan dengan wallpaper bermotif bunga-bunga akan terkesan lembut, feminim dan nyaman. Sebuah ruang tamu dengan warna coklat cenderung merah memiliki kesan maskulin, berani yang ekspresif. Emosi yang ditunjukkan oleh sebuah ruangan atau penampilan rumah tinggal mencerminkan pemiliknya, dan dapat menjadi ekspresi sang pemilik.

Dalam hal ini, warna memiliki peran khusus dalam menyampaikan emosi sebuah karya arsitektur rumah atau ruangan tempat tinggal Anda. Warna memiliki kekuatan membangkitkan emosi dan perasaan tertentu. Selain itu tekstur bahan material juga membangkitkan sebuah mood, misalnya dinding batuan menciptakan rasa dingin menyejukkan dengan emosi yang tenang laksana batuan tebing yang indah.



Ekspresi lembut yang hadir dalam pemilihan cushion sofa, karpet dan gorden, ditunjang pula oleh meja berdekorasi sulur dengan garis-garis lembutnya. Adanya bunga turut mempercantik ruang duduk ini.
(foto oleh Louis Hall)

Pemilihan furniture juga memiliki sebuah emosi mendalam, karena bentuk-bentuk furniture menyiratkan kepribadian pemilik. Furniture simple dan stylish dengan gaya modern menyiratkan semangat muda, karena kesan elegan dan eksklusif seperti busana seorang wanita atau pria yang hendak pergi ke kantor. Furniture yang klasik dengan ragam hiasan yang banyak menyiratkan pesona keindahan tempo dulu yang glamour dan mewah. Furniture gaya pedesaan yang terlihat tua, dengan polesan seadanya menunjukkan emosi yang jujur dan tidak mengada-ada, sederhana seperti kesan seorang gadis desa.

Terkadang, pernak-pernik rumah dapat membawa emosi dalam sebuah ruangan, misalnya sebuah foto berbingkai dari memori paling bermakna dalam hidup kita. Keluarga selalu memiliki benda-benda kesayangan yang dipajang agar seluruh anggota keluarga menikmati benda kesayangan itu.

Ekspresi sebuah wajah jendela yang sejuk, dengan unsur tanaman, memperlihatkan kesan ‘dingin’ dan segar.
(foto oleh Probo Hindarto)

Emosi yang terasa dalam sebuah ruangan juga tergantung pada kepribadian pemilik, misalnya ruangan terkesan sangat maskulin dan kuat karakternya, dengan pemilihan warna-warna kuat dan berani. Sebuah ruangan juga bisa terkesan lembut dan feminim, karena corak warna yang lembut seperti ungu muda, merah muda dengan paduan hiasan bunga-bunga dalam vas.

Penampilan sebuah rumah juga menunjukkan emosi, seperti emosi keramahan. Kesan welcome dari sebuah rumah bisa menunjukkan bahwa penghuninya juga ramah dan baik hati. Kesan ini bisa timbul dari adanya teras yang mengundang dengan taman yang indah di bagian depan rumah. Karenanya taman adalah faktor penting untuk penampilan sebuah rumah, dengan pilihan karakter jenis pohon, seperti pohon palem untuk kesan refreshing yang mengingatkan kita pada suasana di pantai-pantai, atau pohon bunga bougenvil untuk kesan taman bunga yang menyenangkan.

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Ekspresi dan emosi dalam desain rumah dan interior Share on...

0 comments on Ekspresi dan emosi dalam desain rumah dan interior :

Post a Comment and Don't Spam!