Konsep rumah Betawi tradisional dan modern

http://bopswave.googlepages.com/englishflag.jpg English Version



Rumah betawi, adalah salah satu tipe rumah tradisional di Indonesia, berlokasi geografis di Jakarta. "Betawi" adalah kata yang berasal dari "Batavia", nama kota Jakarta sebelumnya. Kehadiran 'orang Betawi' mulai berkurang sejak pertumbuhan besar-besaran kota Jakarta.

Konsep Rumah Betawi Modern

Konsep rumah Betawi sebenarnya sudah sangat sesuai untuk kondisi geografisnya, serta sesuai untuk masyarakat Indonesia pesisir, karena budaya Betawi yang sudah turun-temurun menghasilkan arsitektur dan budaya dengan corak kuat dan karakter khas. Salah satu karakter rumah Betawi adalah perhatian pada hubungan bermasyarakat dan keluarga, yang dihadirkan dengan adanya konsep beranda atau teras yang menyambut tamu datang kapan saja dengan bebas bisa memakai beranda tersebut.

Pembagian ruang dalam rumah Betawi terdiri dari Beranda atau teras, ruang tengah atau ruang keluarga, kamar-kamar disekitar ruang tengah, dan dapur. Arsitekturnya sendiri selain rumah biasa juga ada rumah panggung, karena orang Betawi hidupnya tersebar dari pesisir pantai hingga pedalaman.


Sumber gambar: http://www.eljohn.net/direktori/kota/pariwisata/kawasan/wisata/d000000000011676/rumah%20si%20pitung.jpg

Salah satu konsep menarik dari rumah Betawi adalah konsep keterbukaan dari beranda atau teras yang hadir karena orang Betawi sangat mudah bergaul dan terbuka. Konsep keterbukaan ini masih bisa dihadirkan dalam rumah modern dengan membuat beranda atau teras tersebut sebagai pengganti ruang tamu. Meskipun rumah modern dapat dibuat atau didesain dengan memakai bahan-bahan modern maupun penataan ruangan yang modern, konsep keterbukaan tetap dapat dihadirkan sehingga karakter Betawinya masih ada.

Perbedaan konsep rumah Betawi asli dengan rumah modern dewasa ini

Perbedaan utama konsep rumah Betawi dan rumah modern dapat dilihat dari dua sisi;

  • Sisi denah dan penataan ruang. Rumah Betawi mengenal hierarki atau pembagian ruangan yang diatur, yaitu beranda atau ruang tamu diluar (publik), ruang tengah atau ruang keluarga (semi publik), ruang tidur dan dapur (privat). Ruang publik adalah ruang yang bisa dimasuki siapa saja, ruang semi publik adalah ruang yang bisa dimasuki orang-orang tertentu saja, sedangkan ruang privat cukup terbatas bagi penghuni saja atau tamu yang benar-benar dekat.

    Pada penataan rumah modern, pembagian ruang tersebut tidak lagi ada karena sifatnya lebih bebas dan tidak terikat adat. Rumah modern masih dapat mengikuti penataan rumah Betawi jika masih ada hierarki tersebut.
  • Sisi tampilan. Rumah Betawi biasanya terbuat dari kayu dan bambu yang menjadikannya sangat dekat dengan alam. Kealamian tersebut juga menjadikan kesan ramah dan kesan menyegarkan dari rumah Betawi. Sedangkan pada rumah modern, kesan modern biasanya hadir lewat penggunaan material baru seperti seluruhnya tembok, kaca, alumunium, dan sebagainya. Tampilan 'bergaya etnik' Betawi masih bisa dihadirkan, misalnya dengan menggunakan elemen bahan kayu tradisional yang diukir dengan gaya Betawi.

Dalam rumah modern

Rumah Betawi modern yang banyak terpengaruh oleh masyarakat pendatang Hindia Belanda, mulai menggunakan tembok sebagai bahan dindingnya, yang diikuti dengan penggunaan material baru lainnya. Penggunaan material baru ini di satu sisi bisa menghilangkan kesan unik rumah Betawi, karena umumnya rumah Betawi asli dibuat dari bahan-bahan sederhana.

Untuk mengadopsi konsep rumah Betawi dalam konteks modern, maka perlu direncanakan sejauh mana konsep ini muncul, misalnya apakah dindingnya masih memakai kayu dan bambu? Bila menggunakan AC, maka tentunya harus menggunakan dinding tembok atau dinding material baru lainnya.

Kemudian, bentuk atap boleh jadi sama dengan bentuk atap khas rumah Betawi, seperti bentuk Joglo, tapi materialnya bisa menggunakan konstruksi baja ringan, misalnya. Atap genteng sedapat mungkin dipertahankan sebagai ciri khas rumah Betawi.

Penataan ruang rumah sebaiknya tetap ada mengikuti hierarki ruang terbuka, ruang keluarga dan kamar, serta dapur, sehingga nilai-nilai ruang dalam tradisi Betawi tetap terjaga. Demikian pula didepan rumah sebaiknya ada pelataran yang cukup luas sebagai ciri khas rumah Betawi. Ciri-ciri lain yang bisa hadir dalam rumah Betawi atau bangunan lain yang modern adalah bukaan jendela yang cukup besar, kesan terbuka dari teras dan penggunaan material alami.

Pembeda utama adalah adanya beranda atau teras depan yang terbuka, menunjukkan betapa terbukanya kebudayaan orang Betawi. Pembeda lainnya seperti atap tradisional yang berhubungan dengan arsitektur Jawa yaitu Joglo, dan komponen lain seperti penataan ruang dalam rumah.

Interior dan ornamen

Dalam hal interior, hal yang menarik diperhatikan adalah onamen atau hiasan khas Betawi. Ornamen ini biasanya muncul pada pintu dan jendela, pada lubang angin dan bagian lain dari rumah. Ornamen tersebut terpengaruh oleh kebudayaan dari Arab, Portugis, Cina dan Belanda. Keberadaan hiasan ini termasuk salah satu karakter paling unik dari rumah Betawi.

Bagaimana bila bertingkat?

Konsep rumah bertingkat memang baru muncul setelah sulitnya mendapatkan tanah yang cukup luas untuk rumah tinggal. Akibatnya rumah dibuat bertingkat, sedangkan pada rumah Betawi asli, konsep bertingkat tidak dikenal, kecuali pada rumah panggung, itupun bagian bawah tidak digunakan sebagai ruang.

Pada konsep rumah bertingkat ala Betawi, bagian-bagian yang dapat dipertahankan antara lain adanya beranda di bagian depan, ornamen atau hiasan, serta penggunaan material alami untuk dinding dan atap. Namun dengan merombak penataan ruang, salah satu konsep terpenting dari rumah Betawi jadi hilang.

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Konsep rumah Betawi tradisional dan modern Share on...

0 comments on Konsep rumah Betawi tradisional dan modern :

Post a Comment and Don't Spam!