Aug 2006
Mengapa banyak orang merasa lebih nyaman memakai label? Mengapa beberapa orang memiliki pilihan? Mengapa mereka memilih untuk menggunakan image tertentu dalam arsitektur? Bisakah kita memecah batas-batas bahasa tersebut?
Salah satu gereja di kota kami. Membuat kami merasa kecil
Mari memikirkannya... Bagaimana bila kita menggunakan arsitektur gereja semacam ini untuk kuil Budha atau masjid? Apakah kita merasa kurang nyaman untuk menggunakan image tersebut untuk tujuan yang berbeda?
Kompleks gereja Pohsarang, dengan suatu cara hendak menunjuk keatas
Lalu kita menemukan kesamaan pada bangunan-bangunan itu bahwa sebagian besar mereka dengan suatu cara menunjuk keatas, ke tingkat lebih tinggi, mereka menunjuk kearah Tuhan. Kadang terdapat keinginan untuk memberikan perbedaan skala, bangunan dibuat besar, membuat kita merasa kecil.
Suatu penanda yang saya buat sendiri di halaman belakang. Setiap agama memiliki identitas ekspresinya sendiri
Akhirnya, kita mungkin hanya duduk dan bertanya-tanya, apakah manusia yang membuat batas-batas ataukah betul Tuhan?
all images were photographed by Probo Hindarto
________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright: astudio Indonesia. All rights reserved.
0 comments on Simbol ikonik dalam arsitektur :
Post a Comment and Don't Spam!