astudioarchitect.com Sebelumnya, saya ingin mengingatkan pembaca yang mendapatkan update via facebook, bila ingin membaca seluruh artikel ini, Anda bisa masuk dulu ke posting update dan klik 'Baca artikel Seluruhnya" di bagian bawah :)
Tangga, adalah alat untuk menghubungkan antara satu lantai dengan lantai lainnya, bila Anda tidak punya lift dirumah.. hehehe... Keberadaan tangga menjadi penting karena sekarang, seiring dengan makin terbatasnya lahan di perkotaan, pada akhirnya orang lebih memilih meningkat rumah daripada membeli lahan, selain karena harga dan ketersediaan lahan, karena pada kasus tertentu seperti lahan yang harganya mahal, membangun secara vertikal (ditingkat) lebih ekonomis daripada membangun secara horizontal. Artikel ini dibuat berdasarkan wawancara saya dengan koran Seputar Indonesia / Sindo pada Juli lalu.
DALAM KORAN SEPUTAR INDONESIA / SINDO
JIKA Anda memiliki rumah bertingkat,keberadaan tangga tentu dibutuhkan untuk menggabungkan lantai atas dan bawah.
Model Tangga apakah yang paling tepat digunakan?
Menurut arsitek Probo Hindarto, alasan orang memiliki rumah bertingkat dua atau lebih dewasa ini adalah karena semakin berkurangnya lahan serta bertambah mahalnya harga tanah. Pada masa mendatang, orang akan cenderung mendesain rumah mereka secara vertikal.
"Tangga merupakan salah satu elemen yang vital di dalam rumah jenis vertikal karena keberadaannya akan memakan tempat dari ruangan yang sempit. Karena itu, Anda harus benar-benar tepat dalam mendesainnya," kata Probo.
Fungsi tangga secara umum adalah alat untuk menghubungkan setiap lantai. Bentuk tangga juga beragam. Ada tangga berbentuk huruf L, U, ada pula yang bentuknya melingkar seperti di bangunan-bangunan kerajaan.
"Tangga yang sesuai untuk interior biasanya yang memiliki bentuk menarik dan dapat menunjang estetika di dalam rumah itu," tambah Probo.
Pada rumah tinggal kebanyakan, tangga berbentuk huruf U dan L sangatlah digemari. Ini disebabkan tangga jenis tersebut dapat dipadukan secara baik dengan denah dan struktur rumah yang pada umumnya berbentuk persegi empat.
Bentuk tangga juga bisa menjadi pertimbangan untuk menentukan lokasi peletakan tangga tersebut. Tangga jenis melingkar, misalnya. Butuh trik khusus untuk meletakkan tangga jenis ini. Lantaran bentuknya yang cukup besar, sebaiknya tangga jenis ini diletakkan pada space khusus di ruangan yang cukup luas. Tangga memiliki beberapa bagian.
Ada ibu tangga atau string; bagian tersebut termasuk konstruksi utama tangga yang memegang anak tangga dan dapat menjadi bagian yang terpisah ataupun menyatu dengan konstruksi bangunan. Bagian kedua adalah anak tangga, yaitu bagian tempat untuk kaki berpijak. Ketiga adalah pegangan tangga atau railing, sering pula disebut handrail.
Bagian ini merupakan tempat bertumpunya tangan saat Anda menggunakan tangga. Pagar tangga atau baluster adalah bagian yang menghubungkan ibu tangga dengan railing, serta berfungsi sebagai pagar pengaman. Bagian terakhir adalah bordes yang merupakan tempat kita beristirahat saat menaiki tangga. Biasanya bordes memiliki bentuk pelat datar.
"Saat membangun sebuah tangga, ada dua faktor yang harus diperhatikan. Pertama, faktor keamanan. Bagaimanakah konstruksi tangga tersebut? Kekuatan dan kemampuannya menahan beban berat bagaimana? Faktor lain yang harus diperhatikan adalah kenyamanan. Yang termasuk di dalamnya, antara lain, pemilihan material yang digunakan dan bagaimana finishing-nya," beber arsitek Emil Husada.
Untuk faktor kenyamanan, tinggi tangga biasanya berkisar antara 15-18 cm dan lebar minimal 20 cm. Perhatikan pula tingkat kelandaian atau kecuraman tangga. Bagian anak tangga sebaiknya diberi nosing yang berfungsi sebagai antislip.
Bahan nosing sekarang sudah bermacam-macam, ada yang terbuat dari karet, aluminium, kayu,dan keramik.Anti slip ini juga bisa menjaga agar pinggiran atau tepi anak tangga tidak sampai melukai penggunanya. Material yang dapat digunakan untuk membangun tangga juga banyak dan beragam. Ada beton bertulang, kayu, ataupun baja.
Namun, konstruksi yang paling lazim digunakan di sini adalah konstruksi beton bertulang karena cukup mudah dan sesuai untuk dikombinasikan dengan konstruksi rumah pada umumnya, yang juga menggunakan beton bertulang. (Koran SI/Koran SI/nsa)
Menurut arsitek Probo Hindarto, alasan orang memiliki rumah bertingkat dua atau lebih dewasa ini adalah karena semakin berkurangnya lahan serta bertambah mahalnya harga tanah. Pada masa mendatang, orang akan cenderung mendesain rumah mereka secara vertikal.
"Tangga merupakan salah satu elemen yang vital di dalam rumah jenis vertikal karena keberadaannya akan memakan tempat dari ruangan yang sempit. Karena itu, Anda harus benar-benar tepat dalam mendesainnya," kata Probo.
Fungsi tangga secara umum adalah alat untuk menghubungkan setiap lantai. Bentuk tangga juga beragam. Ada tangga berbentuk huruf L, U, ada pula yang bentuknya melingkar seperti di bangunan-bangunan kerajaan.
"Tangga yang sesuai untuk interior biasanya yang memiliki bentuk menarik dan dapat menunjang estetika di dalam rumah itu," tambah Probo.
Pada rumah tinggal kebanyakan, tangga berbentuk huruf U dan L sangatlah digemari. Ini disebabkan tangga jenis tersebut dapat dipadukan secara baik dengan denah dan struktur rumah yang pada umumnya berbentuk persegi empat.
Bentuk tangga juga bisa menjadi pertimbangan untuk menentukan lokasi peletakan tangga tersebut. Tangga jenis melingkar, misalnya. Butuh trik khusus untuk meletakkan tangga jenis ini. Lantaran bentuknya yang cukup besar, sebaiknya tangga jenis ini diletakkan pada space khusus di ruangan yang cukup luas. Tangga memiliki beberapa bagian.
Ada ibu tangga atau string; bagian tersebut termasuk konstruksi utama tangga yang memegang anak tangga dan dapat menjadi bagian yang terpisah ataupun menyatu dengan konstruksi bangunan. Bagian kedua adalah anak tangga, yaitu bagian tempat untuk kaki berpijak. Ketiga adalah pegangan tangga atau railing, sering pula disebut handrail.
Bagian ini merupakan tempat bertumpunya tangan saat Anda menggunakan tangga. Pagar tangga atau baluster adalah bagian yang menghubungkan ibu tangga dengan railing, serta berfungsi sebagai pagar pengaman. Bagian terakhir adalah bordes yang merupakan tempat kita beristirahat saat menaiki tangga. Biasanya bordes memiliki bentuk pelat datar.
"Saat membangun sebuah tangga, ada dua faktor yang harus diperhatikan. Pertama, faktor keamanan. Bagaimanakah konstruksi tangga tersebut? Kekuatan dan kemampuannya menahan beban berat bagaimana? Faktor lain yang harus diperhatikan adalah kenyamanan. Yang termasuk di dalamnya, antara lain, pemilihan material yang digunakan dan bagaimana finishing-nya," beber arsitek Emil Husada.
Untuk faktor kenyamanan, tinggi tangga biasanya berkisar antara 15-18 cm dan lebar minimal 20 cm. Perhatikan pula tingkat kelandaian atau kecuraman tangga. Bagian anak tangga sebaiknya diberi nosing yang berfungsi sebagai antislip.
Bahan nosing sekarang sudah bermacam-macam, ada yang terbuat dari karet, aluminium, kayu,dan keramik.Anti slip ini juga bisa menjaga agar pinggiran atau tepi anak tangga tidak sampai melukai penggunanya. Material yang dapat digunakan untuk membangun tangga juga banyak dan beragam. Ada beton bertulang, kayu, ataupun baja.
Namun, konstruksi yang paling lazim digunakan di sini adalah konstruksi beton bertulang karena cukup mudah dan sesuai untuk dikombinasikan dengan konstruksi rumah pada umumnya, yang juga menggunakan beton bertulang. (Koran SI/Koran SI/nsa)
________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.
0 comments on Model dan letak tangga yang baik :
Post a Comment and Don't Spam!