Hal pertama yang harus diperhatikan dalam konsep ideal front office adalah kenyamanan pengunjung. Front office sebaiknya dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang nyaman seperti ruang tunggu dengan kursi tunggu yang nyaman, suasana tenang dan pengaturan yang baik pada area meja, penataan barang, serta rencana sirkulasi pengunjung (alur pengunjung dari masuk ke ruangan, mendapatkan nomor antri misalnya, duduk menunggu, atau langsung dilayani oleh petugas).
Rancangan interior yang mendukung kesan sebuah front office bisa diolah dari kesan yang diinginkan. Apakah perusahaan, toko, penyedia layanan, atau usaha kita ingin mendapatkan kesan yang ramah, bersifat melayani sepenuh hati, dan sebagainya. Rancangan interior juga sebaiknya memiliki hubungan dengan brand sebuah produk, jasa atau konsep dari sebuah perusahaan.
Menghubungkan kesan rancangan interior dengan brand produk atau layanan perusahaan bisa dilakukan antara lain dengan:
- Memampang logo atau nama perusahaan sebagai latar belakang sebuah front office. Hal ini bisa memperkuat brand perusahaan, produk atau layanan kepada pengguna atau konsumen.
- Menggunakan warna-warna interior yang berkaitan dengan logo atau identitas perusahaan. Misalnya, bila logo memiliki warna orange, bisa digunakan sebagai latar belakang atau warna dinding front office untuk memperkuat brand dimata konsumen.
- Menggunakan rancangan dan dekorasi yang dapat memperkuat kesan perusahaan dalam konteks tertentu, misalnya perusahaan modern, menggunakan furniture bergaya modern. Perusahaan travel ke hutan dan gunung bisa menggunakan gambar-gambar ilustrasi berkaitan dengan hutan atau gunung.
Di front office, idealnya ada barang-barang apa saja, dan seperti apa penataannya?
Benda apa saja yang ada dalam sebuah front office ditentukan terutama oleh jenis perusahaan dengan produk atau layanan apa yang disediakan. Hal ini berkaitan dengan aktivitas pengunjung, apakah seorang pengunjung datang, mengambil nomor antrian, duduk menunggu, berbicara dengan costumer service, dan sebagainya. Tentunya masing-masing aktivitas membutuhkan perabot atau perlengkapannya sendiri. Misalnya, bila costumer service membutuhkan lemari yang digunakan untuk menyimpan berkas, namun terlihat bagus, maka bisa diselesaikan dengan menggunakan furniture lemari rak.
Front office sebaiknya dilengkapi dengan fasilitas berupa furniture yang nyaman untuk menunggu, pendukung informasi perusahaan seperti layar sentuh berisi informasi tentang produk atau layanan, meja dan kursi untuk costumer service, dan sebagainya.
Seberapa besar meja resepsionis di ruangan front office, dan harus seperti apa warnanya, mengapa?
Tidak ada batasan khusus tentang warna meja maupun besar meja. Hal terutama yang penting adalah meja bisa digunakan dengan nyaman oleh resepsionis maupun pengunjung, memiliki bentuk yang menunjang atau cukup baik dalam mempresentasikan sebuah perusahaan. Warna untuk meja bisa apa saja, terutama warna yang dikaitkan dengan logo atau image perusahaan.
Pada front office kantor-kantor dewasa ini, besar maupun bentuk meja resepsionis ditentukan oleh desain keseluruhan dari ruang atau lobi yang pertama kali dikunjungi oleh pengunjung. Kita tentunya sering melihat meja resepsionis yang unik, sesuai dengan logo perusahaan yang kita datangi.
Berapa luas ideal front office, mengapa?
Luas ideal minimum dalam arsitektur dan interior, adalah batasan dari sebuah ruang yang akan terasa nyaman bila digunakan. Hal ini berkaitan dengan ukuran tubuh manusia dan berapa luas ruang yang nyaman untuknya.
Luas ideal front office ditentukan oleh berapa jumlah pengunjung, letak perabot atau benda-benda dalam interior. Luas idealnya tentunya adalah hasil perhitungan dari banyaknya orang yang bisa ditampung, aktivitas apa saja yang ada didalamnya, berapa luas ruang yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut, dan berbagai faktor lainnya. Luas ideal tentunya dipengaruhi oleh jumlah pengguna ruang front office, aktivitas apa yang dilakukan didalamnya (berdiri, duduk, berbincang, berjalan), dan gabungan berbagai pertimbangan lain.
Apakah ada pertimbangan dalam memilih warna keramik lantai?
Tidak hanya warna keramik, warna ruangan juga berpengaruh pada kesan interior dan persepsi pengunjung. Warna yang digunakan harus disesuaikan dengan tingkat kenyamanan, image, dan hal lainnya. Warna yang sering digunakan untuk front office biasanya adalah warna-warna netral seperti krem, putih, abu-abu, warna kayu, dan sebagainya.
Warna-warna netral, dipadukan dengan pencahayaan yang hangat, bisa memunculkan suasana nyaman dan rileks. Contoh dari suasana nyaman ini, misalnya lobi hotel atau bank dengan warna krem dan cahaya lampu sorot berwarna kuning hangat.
Mengapa perusahaan harus memperindah front office?
Front office adalah tempat dimana pengunjung berinteraksi dengan perusahaan melalui layanan. Kesan yang baik dari front office dapat membantu perusahaan menanamkan kesan baik pula dalam benak pengunjung.
Pada saat ini, seperti apa tren desain front office di indonesia?
Desain front office pada perusahaan-perusahaan besar saat ini biasanya dihubungkan dengan kesan modern yang didukung oleh tren gaya modern 'minimalis' yang sedang berkembang. Hal ini karena pada dasarnya desain interior sebagai bagian dari arsitektur juga memiliki tren yang sama dan saling mendukung.
Warna-warna netral, pemakaian bahan-bahan berkesan hi-tec seperti kaca, logam, aluminium, cladding, dan bahan material modern sangat mendominiasi tren. Ini bisa dimaklumi sebagai upaya memperlihatkan kemajuan perusahaan dengan menghubungkannya dengan image pembaharuan dan modernitas.
________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.
0 comments on Konsep Front Office (Ruang penerima) untuk sebuah kantor :
Post a Comment and Don't Spam!